buku biografi nabi muhammad No Further a Mystery
buku biografi nabi muhammad No Further a Mystery
Blog Article
Namun, di antara buku tersebut, menurut saya buku ini adalah buku yang ukurannya pas.Tidak terlalu panjang tapi juga tidak begitu ringkas.
bani Sulaim ibn Manshur dan bani Hilal ibn Amir ibn Sho'sho'ah dari anak cabang suku qaes 'aylan yang menguasai wilayah yang memanjang mengikuti jalur niaga Mekkah-Madinah. Pada saat Rasulullah berupaya menjadikan umat Islam menguasai keadaan di jalur niaga tersebut dan memantapkannya dengan kemenangan di Badr, yang dengan sendirinya memungkinkan untuk menguasai jalur niaga yang memanjang dari Yanbu' hingga negeri Syam, orang-orang Qureisy masih dalam pemikiran jahiliyahnya yang tidak mau dipandang rendah. Pemikiran mereka terpusat pada bagaimana memperoleh kesempatan untuk balas dendam. Para kaum wanita Qureisy banyak yang tak dapat menahan diri untuk tidak menangisi keluarga mereka yang tewas dalam pertempuran. Ketika keadaannya bertambah luas, salah seorang dari pemimpin aliansi mereka yang bernama Noufal ibn Mu'awiya Al-Deili yang juga ikut menyaksikan perang Badr berseru: wahai kaum Qureisy, kalian telah kehilangan kesadaran dan tak dapat menguasai kaum wanita, apakah mereka yang telah tewas berhak untuk ditangisi? Mereka itu jauh lebih terhormat untuk ditangisi! Jika dengan cara menangis kalian dapat menghibur diri dalam penderitaan yang ditimpakan oleh Muhammad dan sahabatnya maka semangat untuk balas dendam tidak boleh pudar. Ikut mendengarkan seruannya Abu Sufyan ibn Harb dan berkata kepadanya: “wahai Abu Mu'awiyah, aku cukup terkesan! Aku tidak pernah melihat wanita dari bani Abd Syams yang menangisi keluarganya yang meninggal kecuali hari ini. Bahkan penyair saja yang menangis aku larang, tapi semua itu tidak akan berlangsung lama hingga kita membalas dendam kepada Muhammad dan para sahabatnya. Putraku Handzalah dan banyak pembesar negeri ini telah tewas menjadikan negeri bergetar kehilangan mereka” (Al-Waqidi, vol.
Hal itu dikarenakan penulis tidak bermaksud merincikan, hanya secara ringkasan dengan kronologis lengkap. Artinya, pengetahuan secara umum untuk mendalami Sirah Nabawiyah jauh lebih dalam lagi.
Budi pekerti Muhammad yang luhur sejak masa pertumbuhan hingga dewasa adalah bagian dari proses penobatannya sebagai Nabi walaupun bersifat tidak langsung. Mari kita simak proses penobatan tersebut seperti yang telah dikutip dari riwayat Bukhari: Dikatakan bahwa pertama kali Muhammad berhubungan dengan wahyu adalah melalui mimpi yang shalihah atau shadiqah, yakni nyata, indah, melapangkan dada dan menyenangkan jiwa mirip dengan ilusi kaum sufi. Keadaan seperti itu mulai dialami Rasulullah sejak menginjak umur 39 tahun, sebagai akibat khalwatnya di gua hira atau di tempattempat sunyi lainnya. Adalah tidak tepat pendapat yang menganggap bahwa Muhammad melakukan kegiatan khalwat selama sebulan setiap tahun sebelum beliau mencapai umur 40 tahun, karena beliau giat berdagang semenjak masa remaja dan tetap dalam pekerjaan itu hingga menjadi Nabi.
berteriak ketakutan melihat kematian ibu tersebut yang bernama 'Ashma' binti Marwan. Demikian besar loyalitas bani Khathmat terhadap Islam. twelve PENGARUH PERANG BADR TERHADAP QUREISY DAN BANGSA ARAB Kemenangan kaum muslim terhadap Qureisy pada perang Badr merupakan pukulan paling berat yang diderita Qureisy semenjak perang al-fijar. Semenanjung Arab seluruhnya belum pernah mengenal adanya pertempuran menentukan seperti yang terjadi pada perang Badr, di mana sejumlah pemimpin dan pemuka masyarakat serta golongan elitnya tewas dalam waktu kurang lebih dua jam pada pagi hari, tanggal seventeen Ramadlah 2H. Yang lebih menyakitkan lagi adanya 74 pemuka Qureisy tertawan oleh pasukan Islam, membuat orang-orang Qureisy dengan enggan tapi terpaksa datang ke Madinah untuk menebus keluarga mereka yang tertawan. Rasulullah berkenan dan dengan suka rela melepaskan tawanan yang miskin. Tawanan yang mempunyai keahlian baca-tulis dibebani tugas mengajar kaum muslim membaca dan menulis sebagai tebusannya. Adapun tawanan yang termasuk orang kaya, Rasulullah menetapkan penebusan mereka tidak boleh kurang dari 4000 dirham. Salah seorang dari mereka yang tertawan adalah Abu Uzaiz ibn Umeir, saudara kandung Mush'ab ibn Umeir dari bani Abd Al-Dar. Mush'ab berkata kepada Muhriz ibn Fudhlah yang menawannya: pasang harga yang tinggi (untuk penebusannya) karena orang tuanya di Mekkah banyak harta. Jawab 'Uzaiz: wahai saudara ini, adalah wasiatmu; berkata Mush'ab lagi: ia adalah saudaraku terserah saja padamu, lalu ibunya datang menebusnya dengan harga 4000 dirham. Yang aneh dalam riwayat Al-Waqidi mengenai para tawanan dari bani Hasyim, sama sekali tidak menyinggung Al-Abbas ibn Abd Al-Mutthalib, padahal termasuk tawanan perang Badr yang oleh Rasulullah secara khusus meminta kepada penawannya agar jangan menerima tebusan kurang dari 4000 dirham.
having said that, the failure to distinguish the two, this text argues, will mythologize the life of the Prophet after which last but not least sacralize him. hence, this text proposes that the knowledge of the sirah nabawiyah is The real key in demythologization from the lifetime of the Prophet
kafilah mereka berlalu tanpa gangguan dan rintangan yang merugikan mereka, ataukan mengangkat senjata melawan Madinah dalam suatu perang menentukan yang jika dapat dimenangkan berarti jalur niaga terbuka dan aman sekaligus mengakhiri ancaman bagi ketentraman Mekkah, keamanan ekonomi dan ancaman bagi harga dirinya. Jika kondisinya sudah sedemikian rupa maka sikap dan prakarsa Abu Jahal mengajak orangorang Mekkah ke suatu tempat yang masyhur di sekitar jalur niaga, di mana mereka makan, minum dan menari-nari dibawah alunan lagu-lagu al-qayyan, setelah kafilah mereka berlalu tanpa gangguan, kiranya tepat untuk menanamkan kesan bahwa Qureisy masih tetap dalam kedudukannya sebagai penguasa Tihama dan Hijaz, dan bahwasanya tidak gentar menghadapi kekuatan Madinah. Kita sudah terbiasa menilai tindakan-tindakan Abu Jahal sebagai prilaku orang tolol dan congkak, padahal dengan merenungkan situasi yang sedang dihadapi justeru tindakannya terlihat sangat rasional, tentu dari sudut pandangan jahiliyah. Pada umumnya sejarawan kita tidak berhasil memformulasikan suatu kesimpulan bahwa dalam memulai pembangunan umat setibanya di Madinah, Rasulullah sejak awal sudah menaruh perhatian besar kepada pemukiman-pemukiman suku di sekitar Madinah, baik yang berada pada jalur Madinah-Syam amupun pada jalur Madinah-Mekkah, karena beliau menyadari betul letak geografis Madinah yang dikelilingi oleh berbagai pemukiman suku-suku yang belum pernah mengenal adanya hidup dalam kelompok msyarakat yang teratur berdasarkan keimanan agama dan semangat persaudaraan. Justeru tidak berdasarkan pada semangat sukuisme yang selama ini mereka alami. Keadaan yang terlihat pada kelompok masyarakat Madinah tersebut adalah stabilitas keamanan yang tinggi, kedamaian yang merata dan jumlah penduduk yang bertambah.
Oleh karena itu kami tetap memandang perlu memisahkan antara karya Ibnu Hisyam dengan karya Ibnu Ishaq. Di samping sumber-sumber terpercaya lainnya yang terdiri dari kitab-kitab Hadis dan terutama al-Qur'an, kami tetap mengandalkan karya-karya Ibnu Ishaq, al-Baladzary, alWaqidy, al-Ya'quby dan yang sederajat dan hampir tidak merujuk kepada karya Ibnu Hisyam sama sekali. Sesungguhnya pemandangan-pemandangan indah yang terlihat oleh Muhammad dalam mimpi-mimpi itu adalah semacam pengetahuan emanasi dari kontemplasi spiritual yang membuat beliau penuh lapang dada dan melihat kehidupan amat indah tatkala bangun dari tidurnya.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا..
Kisah di atas hanyalah sebagian kecil dari pembacaan ulang yang dilakukan oleh penulis terhadap Sirah Nabi noticed. Masih banyak kisah-kisah lain yang terkait dengan kehidupan Nabi saw.
Kami selalu kena marah kerana ramai yang terlepas promosi hebat di BOOKCAFE. Tak nak terlepas tawaran istimewa & diskaun hebat? Jadilah subscriber BOOKCAFE sekarang juga. Makluman promosi terkini akan dihantar dari masa ke masa.
Ini berarti bahwa yang ikut dalam operasi al-maghazy yang mendahului perang Badr seluruhnya adalah orangorang Muhajirin. Dalam merealisasikan operasi-operasi al-maghazy pada tahap ini Rasulullah merekrut pasukan yang berjumlah kecil. Dapat dicatat misalnya dalam operasi rabig jumlah anggota pasukan sixty personil. Sedangkan operasi lainnya tidak lebih dari 20 personil, kecuali perang dzat al-usyeira di mana Rasulullah berangkat bersama a hundred and fifty atau two hundred personil. Jika kita mengingat kembali bahwa sampai saat itu jumlah Muhajirin tidak lebih dari 250 orang berarti hampir seluruh orang-orang Muhajirin telah ikut dalam operasi militer. Demikian itu adalah kebijakan yang akan menjadi tradisi umat Islam selanjutnya. Bahwa Rasulullah ingin menjadikan umat seluruhnya sebagai tentara dan tentara adalah umat agar dalam diri umat tidak perlu ada perbedaan antara penduduk sipil dengan militer. Kiranya kebijakan seperti itulah yang sesuai dengan standing umat beriman. Dalam keempat operasi sariyah, Rasulullah menunjuk komandan secara bergantian. Mereka adalah masing-masing: Pertama, Hamzah ibn Abdul Mutthalib (paman Rasulullah); kedua, 'Ubaeida ibn Al-Harith ibn Abdul Mutthalib (sepupu beliau); ketiga, Sa'd ibn Abi Waqqash dan yang keempat, Abdullah ibn Gahsy. Dari mereka hanya Ubeida satu-satunya yang berumur lebih tua dari Rasulullah. Maksud Rasulullah melakukan penunjukan secara bergantian adalah untuk menampilkan dan mengorbitkan serta memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki bakat kepemimpinan agar tiada satupun dari potensi-potensi umat more info yang tidak memperoleh kesempatan mengembangkan bakat dan potensinya.
Istilah namus populer dalam penggunaan para kelompok Gnostik, suatu sekte agama yang lahir dan berkembangan pada masa-masa awal agama Kristen yang menggabungkan ajaran-ajaran agama dengan kepercayaan animisme. Sekte tersebut telah terhapus oleh berkembangnya agama Kristen terutama setelah Paulus memberikan batasan-batasan bagi agama Kristen dalam bentuk yang diinginkannya, menjadikan Kristen berdiri sendiri dan terpisah dari agama Yahudi. Pemikirannya didasarkan kepada pertimbangan bahwa kebangkitan Isa adalah realisasi ajaranajaran yang diserukan oleh Nabi-Nabi bani Israil yang mereka catatkan kitab-kitab di samping Taurat yang kemudian dikodifikasi dalam bentuk lima bagian dalam Kitab Perjanjian Lama. Waraqah menemukan istilah namus dari literatur Gnostik dan menyadari maknanya yang berarti undang-undang Tuhan atau syari'at yang diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS. semestinya memperkuat status dan posisinya tetapi ketentuan Injil kemudian terhapus sehingga makna namus beralih menjadi catatan-catatan sahabat dekat Nabi Isa mengenai sabda dan pengalaman-pengalaman Nabi Isa AS. Diantara kitab-kitab Injil tersebut ada yang diakui oleh Gereja tetapi lebih banyak yang tidak diakui sehingga seluruhnya dinamakan ‘kitab-kitab Injil palsu’. Karena itu tepat yang dikatakan oleh Waraqah bahwa yang terdengar oleh Muhammad tiada lain kecuali pendahuluan bagi datangnya suatu syari'at seperti yang pernah diterima oleh Nabi Musa AS. Muhammadpun sepenuhnya mengerti maksudnya sehingga jiwanya menjadi agak tenang. Setidaknya beliau yakin bahwa yang menimpanya bukanlah sentuhan setan atau jin melainkan sesuatu dari langit.
jujur kalian diamkan”. Kemudian beliau mengumumkan kepada para sahabat bahwa sesungguhnya Qureisy telah mengirim balatentara untuk melindungi kafilah. Pendudukan kaum muslim terhadap mata-mata air berdasarkan komando Rasulullah merupakan gerakan yang menentukan, yang akan menjamin kemenangan bagi kaum muslim. Dapat dibayangkan balatentara Qureisy yang berjumlah 950 personil berikut 100 personil infantri dan seven-hundred unta terancam kehausan tanpa air. Kaum Qureisy menyadari hal ini, dan amat panik karena mereka dapat memperihitungkan akibatnya. Hakim ibn Hizam dari kelompok bani Asd b 'Abd al-'Uzzay ibn Qushay, yaitu keponakan Khadijah dan sepupu Al-Zubeir ibn Al-Awwam berkata: Kami sedang menikmati makanan daging segar yang baru saja matang tatkala berita itu tersebar membuat nafsu makan kami langsung hilang, lalu kami saling menatap satu sama lain dan aku menemui 'Utbah ibn Rabi'ah dan berkata kepadanya : wahai Abu Khalid, aku belum pernah mengalami sesuatu yang lebih aneh dari keadaan kita, sesungguhnya kafilah sudah selamat, mengapa harus memancing mereka yang selama ini memang menginginkan perkembangan seperti ini? jawabnya: nampaknya suatu keterpaksaan, dan ini adalah gara-gara Abu Jahal.
Report this page